Jenis - Jenis Ular di Indonesia (1)

Begitu banyak keanekaragaman flora dan fauna yang ada di Indonesia...salah satunya adalah ular. yah, ular merupakan reptile melata yang kerap kali di jumpai disekitar kita.. trend memelihara ular sebagai hewan peliharaan pun semakin meningkat beberapa tahun terakhir ini...banyak yang membenci ular karena mitos negative tentang ular yang telah "mendarah daging" bagi sebagian besar rakyat Indonesia, namun tidak sedikit pula yang "kepincut" dengan kecantikan hewan melata ini...
namun, sebelum anda memutuskan untuk memelihara atau berhubungan dengan reptile tidak berkaki ini, ada baiknya anda mempelajari terlebih dahulu tentang jenis - jenis ular yang ada di sekitar kita.

Ular tidak berbahaya ( non - low venomous snake )


Ular yang tidak berbisa umumnya bersifat sangat gesit apalagi jika bertemu dengan makluk yang lebih besar karena mereka merasa takut, makanya mereka sering melarikan diri saat bertemu kita untuk menyelamatkan diri.


Ular Tampar / Tali Picis ( Dendrelaphis Pictus )
D.Pictus

  • Ciri-ciri fisik: Tubuh panjang dan kecil, panjang tubuh dewasa sekitar 70 – 100 cm, kepala oval, mata horizontal, lidah berwarna merah, warna kulitnya coklat dan ada 2 garis hitam memanjang dari kepala ke ekor, bagian bawah terdapat garis kuning memanjang hingga ekor.
  • Habitat: Pepohonan, hutan tropis, sungai
  • Makanan: Katak, tikus, belalang, cicak 
  • Kebiasaan: Diurnal (aktif pada siang hari), dapat bergerak dengan cepat diantara semak atau cabang pohon dan juga sering di temukan pd dasar hutan (juvenile), muncul bintik putih di leher jika marah.
  • Tipe gigi: Aglypha
  • Racun: Hanya berbahaya bagi sesama ular.
  • Efek pada luka gigitan: Tidak terlalu sakit. 
  • Efek racun pada tubuh: Tidak ada efek bagi manusia 
 Ular Lare Angon ( XenocrhophisVittatus )
X. Vittatus
  • Ciri-ciri fisik: Panjang tubuh dewasa sekitar 50 – 75 cm, dengan sepasang pita coklat yang membujur di punggungnya (geminatus = berpasangan), warna punggung selebihnya coklat muda, dengan garis hitam putus-putus di bagian bawah.
  • Habitat: Semak-semak, kadang berjemur di atas pohon.
  • Makanan: Katak, tikus, ikan kecil
  • Kebiasaan: Diurnal (aktif pada siang hari), gerakannya gesit, akan lari jika bertemu predator/manusia.
  • Tipe gigi: Aglypha
  • Efek pada luka gigitan: Tidak terlalu sakit, jarang menggigit manusia
Ular Kayu ( Ptyas Korros )
P. Korros
  • Ciri-ciri fisik: Tubuh bagian atas (dorsal) berwarna coklat atau coklat kehijauan, panjang tubuh dewasa sekitar 70 – 170 cm, sisik tubuh bagian belakang kuning dengan garis hitam disekeliling tiap sisiknya, tubuh bagian bawah (ventral) berwarna kuning, mata bulat, besar dan hitam, pada yang muda terdapat garis-garis putuh pada bagian tubuh atas (dorsal).
  • Habitat: Semak-semak, kadang berjemur di atas pohon
  • Makanan: Katak, tikus, burung
  • Kebiasaan: Diurnal (aktif pada siang hari), gerakannya gesit, akan lari jika bertemu predator/manusia
  • Tipe gigi: Aglypha
  • Efek pada luka gigitan: Tidak terlalu sakit
Ular Jali / Ular Tikus ( Ptyas Mucossus )
Jali
  • Ciri-ciri fisik: Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kekuningan atau kehijauan (olive), Terdapat garis-garis vertikal hitam pada begian kepala (bibir) dan belakang, Tubuh bagian ventral berwarna putih, Mata bulat, besar,hitam, Pada yang muda terdapat garis-garis terang pada bagian depan, Panjang ± 50 cm – 250 cm
  • Habitat : Darat (semak-semak), persawahan/ladang
  • Aktivitas : Diurnal (siang hari)
  • Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung
  • Tipe gigi : Aglypa
  • Efek pada gigitan: tidak terlalu sakit

Ular lanang sapi ( Elaphe Radiata )

Lanang sapi
  • ciri-ciri fisik: Panjang tubuh dewasa sekitar 70 – 200 cm, tubuh bagian dorsal berwarna kekuningan, dengan empat garis longitudinal berwarna hitam pada bagian tubuh depan, tubuh bagian depan belakang berwarna kuning, tubuh bagian ventral berwarna kuning, terdapat garis hitam dari mata dan melintang pada bagian belakang kepala.
  • Habitat: Semak-semak, kadang berjemur di atas pohon.
  • Makanan: Katak, tikus, burung.
  • Kebiasaan: Diurnal (aktif pada siang hari), gerakannya gesit, akan lari jika bertemu predator/manusia, pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang.
  • Tipe gigi: Aglypha
  • Efek pada luka gigitan: Tidak terlalu sakit.

Ular water tiger ( xenocrophis piscator )
water tiger










  • Ciri-ciri : Tubuh bagian dorsal berwarna kuning atau coklat kehijauan (olive) dengan tanda hitam berbentuk S berwarna hitam pada sepanjang tubuhnya atau garis-garis longitudinal, Tubuh bagian ventral putih dan terdapat garis hitam pada tiap sisiknya, Terdapat garis hitam pada bagian belakang mata, Mata bulat besar, Bila marah ular ini akna memipihkan tubuhnya ketanah, Panjangnya ± 110 cm – 120 cm
  • Habitat : ½ perarian, dekat kolam, sungai, sawah
  • Aktivitas : Diurnal (aktif pada siang hari)
  • Makanan : Katak dan ikan
  • Tipe gigi : Aglypha
  • Efek pada luka gigitan: Tidak terlalu sakit
 Ular Pelangi (Xenopeltis Unicolor)

  • Ciri-ciri fisik: Panjang tubuh dewasa sekitar 70 – 100 cm, Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau kehitaman jika tubuhnya terkena sinar matahari akan memantulkan warna pelangi, tubuh bagian ventral berwarna putih, kepalanya pipih, mata bulat besar.
  • Habitat: Sawah, ladang subur.
  • Makanan: Katak, ular, cacing.
  • Kebiasaan: Nocturnal (aktif pada malam hari).
  • Tipe gigi: Aglypha
  • Efek pada luka gigitan: Tidak terlalu sakit.

Ular Kopi (Elaphe Flavolineata)

  • Ciri-ciri fisik: Tubuhnya kecil, panjang tubuh dewasa sekitar 70 – 140 cm, tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau keabu-abuan dengan tanda hitam persegi panjang yang belang dengan putih bagian depan, terdapat garis hitam longitudinal pada bagian vertebral (tulang belakang), tubuh bagian belakang berwarna coklat gelap atau hitam, tubuh bagian ventral berwarna kuning, coklat atau kehitaman.
  • Habitat: Ladang kering, perumahan warga.
  • Makanan: Katak dan kadal.
  • Kebiasaan: Diurnal (aktif pada siang hari), pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang
  • Tipe gigi: Aglypha
  • Efek pada luka gigitan: Tidak sakit.
Ular Sanca Batik(Python Reticulatus)

  • Ciri-ciri fisik: Panjang tubuh dewasa dapat mencapai 1500 cm, tubuh bagian dorsal kekuning atau coklat dengan corak seperti jala (jajaran genjang) dengan warna hitam pada bagian dalamnya dikelilingi warna kuning, tubuh bagian ventral berwarna kuning, terdapat garis hitam memanjang dari bagian belakang mata, kepala berwarna kuning dengan garis hitam tepat pada tengah, mata bulat dengan pupil mata elip vertikal.
  • Habitat: Darat, hutan tropis dan dekat sungai (air).
  • Makanan: Mamalia dan unggas.
  • Kebiasaan: Nocturnal (aktif pada malam hari), membunuh mangsa dengan membelit..
  • Tipe gigi: Aglypha
  • Efek pada luka gigitan: Dapat menyebabkan luka yang serius.
Ular Sanca Kembang (Python Molurus)


  • Ciri-ciri fisik: Panjang tubuh dewasa dapat mencapai 800 cm, tubuh berwrna abu – abu hitam dengan corak gambar membentuk kotak tidak beraturan dgn garis tepi berwarna abu – abu, tubuh bagian ventral berwarna putih, kepala oval berwarna coklat dengan garis kunig atau abu – abu di pinggirnya, mata bulat dengan pupil mata elip vertikal.
  • Habitat: Darat, hutan tropis dan dekat sungai (air).
  • Makanan: Mamalia dan unggas.
  • Kebiasaan: Nocturnal (aktif pada malam hari), membunuh mangsa dengan membelit..
  • Tipe gigi: Aglypha
  • Efek pada luka gigitan: Dapat menyebabkan luka yang serius.



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar